Bonekaku


Rabu, 24 Oktober 2012

Kita adalah Pemenang "We are the Winners"


Manusia diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan. Tak satupun manusia tanpa kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna. Nobody’s perfect. Tetapi tengoklah ke belakang. Lihat kembali asal-usul kita. Dari berjuta-juta sel sperma yang mencoba berenang menemui sel telur pada proses pembuahan, hanya satu yang mampu sampai. Dan berjuta lainnya mati. Yah…..hanya satu yang mampu sampai dan menjadilah kita. Dalam proses awal kehidupan kita telah menjadi pemenang. Kita telah menjadi bibit pilihan. Kita seharusnya bangga. Bukan malah rendah diri dan merasa menyesal telah dilahirkan ke dunia. Janganlah terlalu sibuk menghitung dan menuliskan apalagi meratapi semua kelemahan-kelemahan kita. Mengapa waktu kita terbuang sia-sia hanya untuk memikirkan semua kekurangan dan kelemahan diri. Kita biarkan diri kita menangis, meronta dan terbelenggu oleh rantai keputusasaan. Kita seakan merasa bahwa kitalah makhluk yang lemah dan paling menyedihkan di dunia.

Coba lihat cacing di tanah. Ia begitu kecil,rapuh,lemah…tetapi pernahkah ia berhenti untuk mencari makan selagi ia masih hidup. Mungkin kita dapat membantah bahwa kita bukan cacing. Tetapi bukankah kita makhluk paling sempurna yang diciptakan-Nya dengan segala kemampuan akal, pikiran dan kemampuan mempertahankan eksistensinya di muka bumi. Akankah kita menyerah, pasrah dengan semua kelemahan. Dengan menyakiti diri dan mengatakan bahwa hidup kita tidak berarti, tidak bermasa depan. Seakan hari kita saat ini,lusa dan esok pagi akan suram. Seakan semangat pemenang dahulu lenyap begitu saja. Saat kita mengalahkan berjuta-juta pesaing-pesaing yang lain ketika awal pembentukan diri kita. Adakah yang salah dengan diri kita???. Ingatlah kita diciptakan-Nya tidak hanya dengan kekurangan tetapi juga dengan kelebihan. Tinggal kita memilih apakah kita akan membiarkan jiwa kita larut dalam kesedihan mendalam kan kelemahan dan kekuranganm kita. Atau kita akan terima kelemahan itu dan menutupinya dengan kelebihan kita dan menunjukkan pada dunia bahwa kita bukanlah PECUNDANG melainkanPEMENANG.

Masihkah kita harus mengalami kata GALAU? dalam al Qur'an mengatakan jika kamu ada masalah berserahlah pada Allah SWT dan mintalah petunjuk-Nya. Nabi Ibrahim di uji terus menerus apa pernah beliau mengatakan AKU LAGI GALAU? mungkin sebagian orang berkata kan saya bukan nabi, tapi setidaknya kita harus bisa mencontoh suri tauladan yang baik yang di contohkan oleh nabi. Keep smile and don't say GALAU for in all circumstances. 

Sekali lagi yakinlah bahwa SETIAP KITA BUKANLAH PECUNDANG, tetapi SETIAP KITA ADALAH PEMENANG

especially for myself

Tidak ada komentar:

Posting Komentar